I.
CARA PENGOPERASIAN PANEL
1.
POSISI AUTO
·
Engine Operation
pada posisi AUTO
·
CB Operation pada
posisi AUTO
·
Genset akan hidup
bila PLN padam dan Genset akan mati bila PLN nyala
·
(Genset mati
kurang lebih 2 menit setelah PLN nyala
2.
CARA PEMANASAN
·
Periksa oli mesin,
air radiator, solar harian pastikan cukup
·
Putar engine
operation ke posisi manual
·
Tekan tombol START hingga Genset hidup (± 10 second)
·
Bila pemanasan
selesai tekan tombol STOP hingga
genset mati
·
Putar engine
operation ke posisi AUTO
3.
BILA AUTOMATIC TIDAK BERFUNGSI (PLN PADAM)
·
Putar engine
operation ke posisi manual
·
Putar CB
operation ke posisi manual
·
Tekan tombol START ± 10 second
·
Tekan tombol CB genset ON
·
Bila PLN Nyala
tekan tombol CB Gensen Off
·
Tekan tombol CB PLN On
·
Tekan tombol STOP hingga genset mati
4.
BILA AUTO/MANUAL
ENGINE OPERATION RUSAK (PLN PADAM)
·
Putar engine
operation ke posisi OFF
·
Putar CB operation ke posisi AUTO/MANUAL bila posisi manual setelah
genset running tekan tombol CB Genset
On
·
Hidupkan genset
dengan KUNCI KONTAK
·
Bila PLN nyala matikan
genset dengan kunci kontak kearah OFF
5.
BILA GENSET
RUNNING KEMUDIAN AA TROUBLE DIANTARANYA : OIL PRESSURE, WATER TEMPERATURE.
START FAULT
·
Genset akan stop
disertai dengan lampu trouble
·
Bila masih ada
lampu trouble yang nyala panel dan genset tidak berfungsi untuk menormalkan
kembali tekan tombol TOTAL RESET
6.
Tombol EMERGENCY STOP berfungsi untuk keadaan
darurat dengan cara menekan tombol EMERGENCY
STOP. Bila tombol Emergency stop ditekan dan Genset tidak berfungsi
I.
KOMPONEN PANEL
Charger Charger
ACCU
WK3 Over/under
Volt
F1 MCB R PLN
F2 MCB S PLN
F3 MCB T PLN
F4 MCB Untuk
Charger
F5 MCB R Genset
F6 MCB S Genset
F7 MCB T Genset
F8 MCB B+ Accu
F9 MCB B+ Untuk Wiring
Panel
D1 TIMER Recooling
Time
D2 TIMER Setting Load Genset
D3 TIMER Setting
Start ke-1
D4 TIMER Setting
Istirahat Start
D5 TIMER Setting
start ke-2 + impul
gagal start
D6 TIMER Untuk
Pre Glow
D7 TIMER Warming
Up
D8 TIMER Lamanya
Warming
QP CONTAKTOR PLN
QG CONTAKTOR Genset
CRT Relay Kontak
No/NC WK 3
KP Relay Impul
Start Auto
KGR Relay R Genset
KGS Relay S Genset
KCR Relay Start
KER Relay Engine
Running
KSR Relay Stop
Manual
KF Relay Trouble
TEST Relay Impul
Start stop saat
Warming Up
OP Relay Oil
Pressure
WT Relay Water
Temperature
SF Relay Gagal
Start
II.
DAFTAR PENGERTIAN MODUL dan KOMPONEN
Modul/Komponen
|
Deskripsi
|
Genset Control RGK60
|
Modul Controller utama yang berfungsi sebagai sensor, Genset controller
dan ATS controller
|
Relay 1
|
Relay yang difungsikan untuk Fuel On Selenoid genset
|
Relay 2
|
Relay yang digunakan untuk blok baterai charge dengan alternator
engine
|
Relay 3
|
Relay yang dipakai untuk menfungsikan remote
|
Relay 4
|
Relay yang difungsikan untuk Cranking genset
|
Relay 5
|
Relay yang difungsikan untuk Glow Plug genset
|
Relay 6
|
Relay yang dipakai untuk auxilliary pada saat manual
|
Relay 7
|
Relay yang dipakai untuk memfungsikan sistem ODC
|
Timer 1
|
Dipakai untuk charge limiter sistem ODC
|
Timer 2
|
Dipakai untuk discharge limiter sistem ODC
|
Timer 3 TMPL
|
Difungsikan sebagai back up baterai controller
|
MCB 1
|
Sebagai pembatas arus untuk supply baterai charger
|
MCB 2
|
Sebagai pembatas arus transfer load ATS TAKADA sisi Genset
|
MCB 3
|
Sebagai pembatas arus transfer load ATS TAKADA sisi PLN (Mains)
|
MCB 4
|
Sebagai pembatas arus untuk supply tegangan DC
|
MCB 5
|
MCB yang difungsikan untuk pembatas arus outgoing
|
Indicator Lamp
|
Difungsikan untuk memberikan tanda bahwa beban sudah dapat tegangan
(RST Lamp) atau indikator yang difungsikan untu menunjukkan status operasi
otomatis genset (fuel on dan engine start)
|
Arrester
|
Difungsikan sebagai surge protector untuk mengamankan
komponen - komponen yang ada pada panel baik disisi PLN maupun disisi Genset
|
Varistor
|
Surge Protector untuk komponen
komponen yang peka
|
|
Pengisi baterai genset pada saat PLN ON atau genset OFF
|
Current Transformer
|
Untuk mengkonveksi nilai arus beban agar dapat ditampilkan pada
display PLC (controller)
|
Selector Switch
|
Pemilihan mode melalui panel PCG (Auto Manual)
|
ATS Module
|
ATS TAKADA untuk memindahkan power supply
|
Fuse
|
Pembatas arus
|
PCB Status
|
Difungsikan untuk melihat status supply
|
Terminal Power
|
Terdapat 8 buah terminal dengan pembagian 4 untuk PLN dan 4
lainnya untuk Genset
|
Bar Netral
|
Bar yang dipakai untuk terminal netral load
|
Bar Ground
|
Bar yang dipakai untuk terminal ground panel
|
III.
LANGKAH – LANGKAH PENGOPERASIAN
Pengoperasian panel opotional ini dapat
terbagi menjadi 2 skala besar, yakni pengoperasian panel sebagai panel ATSMF
dan pengoperasian panel sebagai panel CDC.
3.1
Pengoperasian sebagai panel ATSMF (Automatic Transfer
Switch in Mains Failure)
Sequence operasi Panel ATSMF series 0 + 1 terdiri dari beberapa
procedure,diantaranya
1.
Sequence pada
saat Mains Fail dan genset bekerja secara otomatis berdasarkan fungsi controller
(Auto-Changeover)
2.
Sequence pada
saat Mains Fail dan genset utama Fail to Start (Manual Operation)
3.
Sequence jika
informasi tentang akan adanya pemadaman telah diketahui terlebih dahulu.
(Semi-Auto Changeover).
Pada kedua langkah ini, system informasi diharapkan
dapat mengirimkan informasi setiap langkah pada saat changeover. Di samping
itu, operator maupun orang lain yang memiliki kewenangan melalui kode – kode
SMS.
4.1.1 Setting Controller RGK 60 Lovato
Controller RGK 60 Lovato yang merupakan otaku tama
dalam panel ini terlebih dahulu harus dikondisikan sesuai setting ATSMF. Ada beberapa parameter yang
harus dipastikan settingnya. Bebrapa menu parameter RGK 60 yang harus
dipastikan adalah:
Mains Control adalah internal
Programmable output pin 5.3 disable
Programmable input pin 8.2 disable
Untuk masuk ke menu parameter lovato adalah sebagai
berikut:
Tekan tombol “reset/off” terus menerus kemudian
bersamaan dengan itu tekan tombol
“-“ dua kali kemudian tekan tombol “+” tiga kali
kemudian tekan tombol “kursor ke bawah” empat kali kemudian lepas tombol
“reset/off”, setelah itu pada display lovato muncul menu parameter dengan nama
ADVANCE MENU.
4.1.2 Setting Terminal
Pada panel ini terdapat 4 buah terminal control untuk
mengaktifkan system CDC yakni :
Terminal 1-2 untuk
control dari controller kapasitas baterai.
Terminal 3-4 untuk aktifisasi timer.
Dengan metode system panel ATSMF maka terminal 1-2 dan
3-4 harus dalam kondisi tidak terhubung.
4.1.3 Pengoperasian Automatic
Kondisi ini mensyaratkan bahwa controller dan semua
relay pendukung berfungsi dengan baik. Dengan demikian kondisi ini juga
mensyaratkan bahwa tegangan battery yang digunakan untuk mencatu controller dan
relay – relay tidak kurang dari 14 volt DC (tegangan operasi minimum untuk
system dengan tegangan nominal 24 volt).
Sequence operasi pada
pengoperasian automatic ini adalah sebagai berikut:
1.
Controller
mendeteksi adanya kondisi Main supply sebagai
berikut:
·
Voltage lebih
atau kurang dari preset value (over dan under voltage)
·
Voltage
hysteresis melebihi preset value
·
Frequency lebih
atau kurang dari preset value (over dan under frequency)
·
Hilangnya salah
satu phasa atau ketidaksetimbangan phasa (phase balance) yang melebihi preset
value
2.
Controller
memerintahkan Genset untuk On (jika salah satu dari kondisi mains diatas
terpenuhi)
3.
Genset akan
dijalankan tanpa beban (warming up) selama beberapa detik*
4.
ATS akan diperintahkan berpindah dari posisi I (MAIN) ke
II (Genset)
5.
Genset akan dijalankan dan controller akan selalu
mendeteksi hal – hal berikut:
·
Voltage, current
and frequency
·
Oil pressure and
engine temperature genset
·
Kembalinya
tegangan PLN
Jika controller mendeteksi kembalinya Main Supply,
maka langkah selanjutnya adalah:
6.
Menunggu bebrapa
detik* kemudian controller memerintahkan ATS untuk berpindah ke posisi IB
(MAIN)
7.
Genset akan
dijalankan tanpa beban (cooling down) selama beberapa detik*sebelum di shutdown
8.
Jika genset utama
masih dalam kondisi cooling down dan controller mendeteksi adanya kondisi
seperti pada point 1, maka controller akan memerintah ATS untuk kembali ke
posisi B (GENSET)
Jika terjadi kondisi dimana supply PLN hilang dan
Genset fail to start, maka langkah kerja system adalah sebagai berikut:
9.
Mengganti genset
yang ada dengan genset mobile dengan melakukan start secara manual (MANUAL
MODE)
Dalam pengoperasian automatic, hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.
Selector Switch 1
pada pintu panel harus diposisikan pada posisi AUTO. Langkah ini adalah langkah
yang paling awal dilakukan dalam mode operasi automatic.
2.
Mode operasi controller harus dipindahkan pada posisi
operasi automatic. Hal ini dilakukan
dengan cara menekan tombol AUT pada Genset Controller yang terletak pada pintu
panel
4.1.4 Pengoperasian Semi Automatic
Selain pengoperasian secara automatic, genset
controller juga dapat dioperasikan secara manual. Adapun langkah – langkah
untuk pengoperasian secara manual, yaitu:
1.
Mode operasi
Controller terlebih dahulu dipindahkan ke mode manual (MAN) dengan menekan
tombol MAN pada controller.
2.
Langkah
selanjutnya adalah menekan tombol START
pada controller. Starting ini dapat dilakukan secara berulang – ulang jika
dalam starting pertama mengalami kegagalan.
3.
Kemudian genset
dibiarkan untuk running off load selama kurang lebih 10detik untuk
menyetabilkan tegangan dari genset sebelum ditransferkan ke beban.
4.
Setelah tegangan
dianggap sudah stabil, langkah selanjutnya adalah menekan tombol GEN pada
controller yang dimaksudkan untuk memindahkan posisi ATS dari Main ke Genset.
5.
Pada saat PLN
telah kembali normal, pemindahan posisi ATS ke Main dilakukan dengan menekan
tombol MAIN pada controller.
6.
Setelah dibiarkan
cooling down selama beberapa waktu, engine genset dimatikan dengan menekan tombol
STOP pada controller.
Dengan langkah
seperti di atas, jika PLN padam maka tidak akan terjadi interupsi (pemutusan
power supply) karena power supply beban telah dipindahkan ke genset.
4.1.5 Pengoperasian
Manual
Pengoperasian manual harus
dilakukan jika terjadi kondisi sebagai berikut: Controller sama sekali tidak
berfungsi dan diperlukan untuk memindahkan posisi power supply dari Main ke
Genset atau sebaliknya. Prosedur
pengoperasian manual untuk memindahkan power supply dari Main
(PLN) ke genset dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1.
Operator
memindahkan posisi Selector Switch 1
ke posisi MAN. Pada posisi ini controller akan
segera dengfan sendirinya di-off-kan
2.
Langkah
selanjutnya adalah dengan menekan Push
Button Engine Start pada panel
3.
Untuk memindahkan
posisi ATS dari Main ke Genset maka off-kan MCB 2dan 3 dan ATS A di-switch over dengan menggunakan
tuas ATS.
Jika tegangan Main sudah kembali normal (Main return),
maka langkah – langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Operator
memindahkan posisi ATS A ke Main (posisi A)
dengan menggunakan tuas ATS
2.
Engine
dibiarkan running off load selama 1 menit kemudian engine dimatikan dengan
menekan push button Engine Stop pada
panelPCG
4.2 Pengoperasian
sebagai panel CDC (Charge and Discharge)
Pada panel dengan pemilihan system CDC ini terdapat
beberapa sequence yakni:
1.
Sequence pada
saat genset mendapat comment dari controller baterai kapasitas dengan
controller panel Automatic Mode
2.
Sequence pada
saat comment dari controller Battery fail dan
di back up timer dengan controller panel Automatic Mode
3.
Sequence saat
genset fail to start dan dilakukan manual start.
Untuk mempermudah memahami
dan mengenali perbedaan panel bekerja dengan comment dari control battery atau
dari comment timer maka tersedia terminal alarm apabila comment dari control
battery mengalami fail berupa dry contact.
4.2.1 Setting
Controller RGK 60 Lovato
Sebagai langkah awal untuk
mengoperasikan panel dengan system CDC maka ada beberapa parameter yang harus
diset ulang.
Mains control adalah off
Programmable input pin 8.2 setting remote starting
dengan contact (NC)
Programmable output pin 5.3 disable
4.2.2 Setting
Terminal
Seperti telah dijelaskan
terdapat 4 buah terminal control untuk pengoperasian system CDC:
Terminal 3-4 di-connect dengan control battery
Terminal 1-2 di-jumper langsung
4.2.3 Pengoperasian
Automatic
Sebelum dilakukan
pengoperasian panel, terlebih dahulu pastikan bahwa panel mendapat supply
baterai genset yang baik. Sequence pada saat genset mendapat comment dari
control baterai
1.
Controller RGK 60 lovato menunggu perintah remote
starting dari control baterai
Bila terminal 3-4 dari
control baterai mengirim sinyal dry contact close maka hal ini mengisyaratkan
baterai stand by dalam kondisi kosong.
2.
Controller akan
menerima sinyal remote start dan untuk kemudian akan menyalakan genset
3.
Genset akan
dinyalakan tanpa beban (Warming Up) selama beberapa menit
4.
Controller mendeteksi tegangan, frekuensi dari genset
5.
ATS
Takada/Kyoritsyu akan pindah posisi secara otomatis ke posisi B (Genset)
Bila control baterai mengirim sinyal dry
contact open, maka hal ini mengisyaratkan baterai stand by dalam kondisi penuh.
6.
Remote starting
comment akan dilepas
7.
ATS
Takada/Kyoritsyu akan pindah secara otomatis ke posisi A (PLN)
8.
Genset akan
melakukan cooling down dalam beberapa menit untuk kemudian shut down
Bila control baterai tidak mengirim
sinyal dry contact close sampai timer discharge limiter bekerja
9.
Sesuai dengan
setting lama waktu timer discharge yakni 12 jam
10.
Bila sampai 12
jam comment remote starting dari control baterai tidak terpenuhi maka comment
remote start secara otomatis dihandle oleh limiter
11.
Panel akan
bekerja secara siklik symetris 6 jam genset dan 6 jam baterai
Bila control baterai mengirim sinyal dry
contact secara terus menerus
12.
Sesuai dengan
setting lama waktu charge yakni 10 jam
13.
Bila remote
starting genset akan terus menerus selama 10 jam maka secara otomatis remote
start akan diputus oleh timer charge
14.
Kemudian panel
akan bekerja secara siklik symetris 6 jam genset dan 6 jam baterar.
Perlu diperhatikan dalam system CDC adalah setting-an
pada timer. Untuk timer ada 2 jenis yaitu Brand
Omron dan Autonic. Untuk Timer
type Omron, Timer 1 dan 2 menggunakan mode A (Timer 1 disetting 10 jam dan
timer 2 disetting 12 jam), sedangkan untuk timer type Autonic Timer 1 an 2
menggunakan mode B (Timer 1 disetting 10 jam dan Timer 2 disetting 12 jam).